Di episode ini banyak kejadian yang cukup seru!
Rebel: Thief Who Stole the People : Episode 8
Episode dibuka dengan Gong Hwa yang sedang berjalan, dia
mengunjungi sebuah rumah. Lalu keluarlah Si Pedagang yang berpakaian
putih-putih. Si Pedagang berkata kalau dunia ini terbalik. Gong Hwa tak
mengerti. Si Pedagang berkata kalau Gong Hwa akan segera tahu. Lalu dia berkata
kalau Gil Dong tidak bisa menjadi Anak Perkasa, lalu Si Pedagang pergi meninggalkan Gong Hwa.
Kita beralih ke istana. Lee Yong mempersilahkan Sangjeon
(petugas pemerintahan) masuk. Masuklah Si Pedagang (selanjutnya ku sebut
Sangjeon) dan Lee Yong langsung berlutut sambil meminta tolong. Sangjeon
berkata kalau dunia telah terbalik dan dia juga bilang Lee Yong akan menjadi
penguasa dunia.
Kita masuk ke episode sebenarnya. Semua orang berpakaian
putih-putih sambil memanggil nama Raja. Raja mereka baru saja meninggal. Ga
Ryung bertanya pada Wolhamae apakah tempat gisaeng harus tutup dulu? Wolhamae
mengiyakan karena jika ada pejabat ketahuan pergi ke tempat gisaeng di waktu
seperti ini, dia akan terkena hukuman.
Ga Ryung melihat Gil Dong dan mengikutinya. Gil Dong dengan
tatapan kosong bertanya keadaannya saat dia datang ke sana pertama kali. Lalu
Ga Ryung menjelaskan keadaan Gil Dong yang sangat kacau dengan tangan yang
terikat kain.
Gil Dong membuka kotak dan menggenggam erat sepotong kain
itu. Gil Dong berkemas, lalu Gong Hwa masuk sambil bertanya tujuan Gil Dong.
Gil Dong berkata kalau dia telah mengingat semuanya. Dia juga berkata kalau ini
bukan salah Gong Hwa, dirinya sudah terpikat oleh Gong Hwa dan lupa kalau dia
telah kehilangan adiknya sendiri.
Gong Hwa menggenggam tangan Gil Dong dan bertanya apakah Gil
Dong akan meninggalkannya seperti ini? Gil Dong berkata kalau dia akan segera
kembali.
Gil Dong mulai mencari Ri Ni dan bertanya pada semua orang
yang perpapasan dengannya. Sampailah Gil Dong di Ikhwa-ri. Gil Dong melihat
Ikhwa-ri yang sudah berubah menjadi mengenaskan. Kotor, kumuh, dan sedikit
orang yang berlalu lalang (pas ada Amogae rame bener). Tiba-tiba ada yang
mengenali Gil Dong. Gil Dong memanggilnya Tuan. Lalu ayah Eobsan keluar dan
memeluk Gil Dong. Ayah Eobsan sekarang bisu.
Tuan menjelaskan kalau semua orang di Ikhwa-ri telah
ditangkap dan dihukum (Ikhwa-ri tempat para budak yang melarikan diri). Gil
Dong bertanya kenapa ayah Eobsan tak mengikuti Eobsan saja? Tuan menjawab kalau
ayah Eobsan tak mau merepotkan Eobsan bahkan sempat mengancam untuk bunuh diri
jika Eobsan tak pergi. Gil Dong menggenggam tangan ayah Eobsan. Lalu Gil Dong
bertanya keberadaan ayahnya. Tuan berkata kalau Amogae telah meninggal saat
dicambuk.
Gil Dong pergi ke makam ibunya. Dia bertanya apakah ayah,
kakak, dan adiknya pernah ke sini? Gil Dong menangis. Gil Dong bersandar hingga
malam di makam ibunya sambil berkata kalau ibunya tak perlu khawatir karena dia
akan menemukan Gil Hyeon dan Ri Ni.
Wolhamae bercerita pada Gong Hwa kalau Raja yang baru suka
bernyanyi dan menari. Gong Hwa menebak kalau Raja pasti mata keranjang. Wolhamae
menyarankan agar Gong Hwa bergabung ke Jangakwon (pusat nasional untuk pentas
seni tradisional Korea) dan memikat Raja. Tiba-tiba Ga Ryung datang, dia
melaporkan kalau Yong Shim (salah satu gisaeng) matanya dicolok oleh Hakim
karena dituduh telah berselingkuh.
Gisaeng lain berkumpul di kamar Yong Shim. Mereka terus
menangis. Tiba-tiba Gong Hwa berteriak meminta agar semuanya berhenti menangis.
Gong Hwa bertanya apakah dengan menangis akan ada yang datang untuk bersimpati
pada mereka? Gong menggeleng sambil berkata kalau tak ada satupun yang akan
menyelamatkan mereka. Lalu Gong Hwa keluar kamar.
Gong Hwa menangis di dalam kamarnya. Wolhamae meminta maaf
dan menyuruh Gong Hwa untuk berhenti menangis. Wolhamae berkata kalau dia tak
bermaksud menjual Gong Hwa pada Raja, dia hanya ingin Gong Hwa tak
menyia-nyikan bakatnya. Lalu Gong Hwa berkata kalau besok dia akan bergabung
dengan Jangakwon.
Gil Dong kembali ke tempat gisaeng. Dia mendapati ruangan
Gong Hwa yang telah kosong. Dari belakang, Ga Ryung berkata kalau semua orang
telah pergi kecuali dirinya. Ga Ryung bilang kalau dia menunggu Gil Dong
kembali. (aww)
Ga Ryung mengekori Gil Dong pergi. Gil Dong berhenti dan
meminta agar Ga Ryung berhenti mengikutinya. Ga Ryung malah berkata, “Kau pasti
penjahat. Orang tak akan curiga jika aku ada bersamamu. Kau bisa bilang aku ini
adikmu jika nanti ada yang bertanya.” Ga Ryung menambahkan kalau dia akan
berbicara sopan pada Gil Dong mulai sekarang. (karena sebelumnya Ga Ryung selalu meledek Gil Dong)
Gil Dong menyewa kamar untuk bermalam. Karena tak ada kamar
kosong lagi, terpaksa Gil Dong sekamar dengan Ga Ryung. Setelah masuk, Gil Dong
langsung berbaring dan tidur. Ga Ryung menatap Gil Dong yang tertidur pulas.
Gil Dong terbangun dan mendapati Ga Ryung yang sedang tidur
disebelahnya. Dia keluar dan menatap langit. Lalu dia mulai bernyanyi lagu
tentang gunung dan Noksu. Di tempat lain, Gong Hwa juga menyanyikan lagu yang
sama.
Gong Hwa berhenti bernyanyi karena seseorang memasuki
ruangan. Dia adalah Lee Yong yang dikawal oleh Sangjeon. Lee Yong duduk dan
semua anggota Jangakwon mulai bernyanyi. Mereka menyanyikan lagu tentang
jenis-jenis orang yang hidup di Joseon yang dilambangkan oleh bunga.
Lee Yong menghela napas ketika nyanyian selesai. Dia berkata
kalau nyanyiannya itu tak mencapai level musik yang tepat. Lalu dia berdiri dan
meninggalkan ruangan. Sangjeon menatap Gong Hwa sebelum keluar.
Ga Ryung mengikuti Gil Dong ke pasar untuk membeli beberapa
makanan. Lalu mereka pergi ke makam Geum Ok (ibu Gil Dong). Ga Ryung
memperhatikan Gil Dong. Tiba-tiba Eomjachi datang dan terkejut saat melihat Gil
Dong.
Eomjachi mengajak Gil Dong menemui ayahnya. Gil Dong
menangis saat melihat keadaan ayahnya. Amogae mengusap pipi Gil Dong. Lalu Gil
Dong memeluk ayahnya.
Di tempat lain Gil Hyeon memakai pakaian bagus bak
bangsawan. Dia pergi ke pasar dan semua orang yang melihatnya pada menunduk
hormat pada Gil Hyeon. Gil Hyeon mendekati para pemuda yang sedang membaca
pengumuman ujian khusus negara. Salah satu pemuda mengatakan bahwa siapapun
yang lolos di seleksi ini, maka akan mendapat posisi penting.
Gil Hyeon menjauh dari sana, lalu dia melihat orang yang
menjual tinta dan kuas yang digunakan untuk ujian. Dia memaki dirinya karena
tertarik ujian itu. Dari belakang, seseorang berkata bagaimana bisa Gil Hyeon
kembali? SONG DO HWAN menebak kalau Gil Hyeon pasti ingin mengikuti ujian itu.
Kita beralih ke tempat Pangeran Choongwon. Istri Jo
mendekati Tae Hak yang baru keluar ruangan dan bertanya apakah mereka berhasil
menemukan tubuh anak-anak Amogae? Putra Tae Hak berkata kalau anak Amogae itu
sudah mati karena dia terpanah dan tenggelam di sungai. Istri Jo berkata kalau
Gil Dong bukan anak biasa, tapi Putra Tae Hak tak peduli dan pergi meninggalkan
Istri Jo yang gemetar ketakutan.
Kembali ke tempat Amogae. Gil Dong keluar dan Eomjachi
berlutut sambil meminta maaf karena telah melakukan ini semua. Eomjachi berkata
kalau semua orang percaya kalau Amogae telah mati saat dicambuk. Ga Ryung
mendengarkan, lalu diam-diam masuk ke dapur dan membuatkan bubur untuk Amogae.
Ga Ryung menyuapi Amogae. Gil Dong masuk dan Ga Ryung pun
keluar. Gil Dong duduk di depan ayahnya. Amogae bertanya dengan suara serak
dimana Gil Hyeon dan Ri Ni? Gil Dong berbohong mengatakan kalau mereka
baik-baik saja. Dia berjanji akan membawa mereka pada Amogae.
Eomjachi berkata pada Gil Dong kalau Amogae telah banyak
membantunya dan dia menyarankan agar mereka pergi setelah Amogae sembuh. Gil
Dong berkata kalau dia akan mencari Soobori dkk. Eomjachi berkata kalau mereka
itu telah melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka sendiri, apa Gil Dong
pikir mereka akan kembali setelah Amogae gagal? Gil Dong dengan mantap menjawab kalau mereka
akan kembali jika mengetahui ayahnya masih hidup.
Soobori sedang meramal seseorang dan terkejut saat melihat
Gil Dong. Mereka pergi ke tempat minum dan Gil Dong meledek Soobori sebagai
peramal yang buruk. Lalu Gil Dong berkata kalau ayahnya masih hidup. Soobori
tak percaya. Gil Dong berkata kalau dia baru saja menemui ayahnya. Soobori
terharu dan langsung meminta Gil Dong segera membawanya menemui Amogae.
Mereka menemui Keutsae yang sedang membawa kayu di hutan, Il
Chung di tempat judi, Segul di tempat gisaeng, dan Yonggae yang sedang menjual
panci di rumah warga.
Soobori memanggil Amogae yang baru saja mau masuk rumah.
Soobori mendekati Amogae dan berlutut sambil menangis dan diikuti tim pencuri
yang lain. Amogae meminta Soobori berdiri. Amogae memeluk Soobori terharu.
Yonggae melihat Eomjachi dan mengatainya bedebah. Eomjachi
meminta Gil Dong menjelaskan pada Tim Pencuri kalau dirinya telah membantu
Amogae. Yonggae mengejar Eomjachi yang menghindar sambil berkata kalau dia akan
memukul Eomjachi.
Soobori menuangkan arak pada Amogae sebagai hukuman karena telah membodohi mereka (pura-pura mati). Eomjachi dengan wajah babak belur berkata kalau Amogae tak bisa meminum itu dulu. Amogae malah meminumnya.
Ga Ryung mengintip, lalu membawakan camilan untuk mereka. Tim Pencuri penasaran siapa Ga Ryung sebenarnya? Mendengar Ga Ryung memanggil ‘Gil Dong oraboni’, Tim Pencuri langsung memanas-manasi Gil Dong karena sudah tumbuh dewasa. Gil Dong berusaha menyangkal, tapi tak ada yang mendengarkan. Ga Ryung tersenyum jahil. So cute.
Gil Dong menemui Ga Ryung di dapur dan mengatakan agar Ga
Ryung tak membawakan arak atau makanan lagi keluar karena mereka bisa mengambilnya
sendiri. (mungkin itu bahasa halusnya 'sebaiknya lo nggak ganggu gua lagi')
Kita beralih ke tempat Pangeran Choongwon. Tae Hak berlutut
dan melaporkan kalau hakim daerah (Eomjachi?) itu suka minum-minum di tempat
gisaeng sepanjang hari. Lalu Tae Hak meminta sesuatu yang telah dijanjikan
(diberikan pinjaman dari Kantor Keuangan) oleh Pangeran sebelumnya. Pangeran
bertanya apa Tae Hak pikir dia ini pelayan Tae Hak? Pangeran kesal sambil berkata
apa Tae Hak lupa kalau dia telah meminta putri Amogae dibawa hidup-hidup?
Tim Pencuri berkumpul. Keutsae menyarankan agar mereka
membunuh Pangeran saja nanti malam. Gil Dong menolak, dia berkata kalau dia mau
melihat Pangeran membayar semua dosa-dosanya. Ga Ryung dan Amogae mendengarnya
dari luar.
Gil Dong berlutut dan memohon agar Tim Pencuri membantunya.
Gil Dong berkata Ikhwa-ri telah hancur karena satu batu dari Pangeran. Dia
berkata kalau ada tikus yang tidak akan membiarkan orang seperti mereka hidup
(orang rendahan). Itu bukan karena mereka jahat, tapi karena mereka menganggap
kita bukan manusia. Ini adalah salah kita karena kita setuju dan mengalah
ketika dianggap bukan manusia.
Gil Dong berkata kalau sekarang dia tak punya rasa takut
lagi. Lalu Gil Dong bertanya apa Tim Pencuri mau hidup seperti binatang
daripada sebagai manusia? Semua terdiam. Tiba-tiba Il Chung tertawa dan
mengatakan kalau ini mengingatkan dia dengan masa lalu (saat Tim Pencuri
bertengkar karena perbedaan pendapat). Seakan ikut teringat, Tim Pencuri yang
lain ikut tertawa.
Lalu Soobori bertanya apa rencana Gil Dong? Gil Dong
tersenyum dan berkata kalau langkah pertama dia akan menangkap Tae Hak dan
memasang perangkap untuk Pangeran.
Gil Dong duduk di depan Ayahnya. Ayahnya menyebut Gil Dong
gila karena ingin menyerang Pangeran. Kemudian Amogae tersenyum. (Amogae sudah bisa berbicara dg jelas)
BERSAMBUNG ke Ep 9
Komentar :
Kya! Aku suka bgt sama Ga Ryung di episode ini. Ya, meskipun
Gil Dong keliatan nggak tertarik sama sekali sih, dia masih mikirin Gong Hwa
yang entah di mana. Aku juga nggak tau kenapa Gong Hwa malah gabung ke
Jangakwon ya? Emang Gong Hwa nggak percaya kalo Gil Dong bakal balik lagi?
Yay! Tim Pencuri kembali! Aku
terharu pas mereka ketemu Amogae. Gil Dong juga sepertinya sudah bisa menerima
Soobori karena sebelumnya Gil Dong mengaku kalau dia tak menyukai Soobori.
Pertanyaan saat ini: Sebenarnya
dimana Ri Ni berada?
NB. Ini lagu yg dinyanyiin Gong Hwa sama Gil Dong [play]
NB. Ini lagu yg dinyanyiin Gong Hwa sama Gil Dong [play]